
Samarinda (Humas) — Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kota Samarinda menggelar kegiatan Pengkaderan Calon Dewan Hakim se-Kota Samarinda dan Regenerasi Dewan Hakim MTQ, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Samarinda, Rabu (8/10).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan generasi baru dewan hakim yang tidak hanya unggul dalam keilmuan teknis penilaian, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi.
Dalam laporannya, Sekretaris Umum LPTQ Kota Samarinda, Dr. H. Ikhwan Saputera, S.Kom., M.Sos, menyampaikan bahwa kegiatan ini menegaskan pentingnya membangun sosok dewan hakim yang tidak hanya ahli menilai, tetapi juga mampu meneladani nilai.
“Para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu teknis, tetapi juga nilai filosofis: bahwa dalam setiap penilaian MTQ terdapat pertaruhan moral dan tanggung jawab ukhrawi, karena hakim sejatinya menilai dengan cahaya ilmu dan nurani,” ujar Bapak Ikhwan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk 30 calon dewan hakim muda yang siap mengikuti pembinaan lanjutan, membangun jejaring antara dewan hakim senior dan calon kader muda, serta menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa MTQ bukan sekadar ajang lomba, melainkan sarana pembentukan peradaban Qur’ani di Kota Samarinda.
“Kita yakin, dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, Samarinda akan terus melahirkan Hakim-Hakim Qur’ani yang menjadi penjaga nilai, bukan sekadar penjaga lomba,” tambahnya.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menyiapkan generasi dewan hakim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual,” tutupnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Drs. H. Nasrun, M.H, menekankan pentingnya karakter dan profesionalisme bagi seorang dewan hakim.
“Dewan hakim harus memiliki karakter yang beretika, profesional, dan menghargai orang lain. Yang paling penting, menilai secara objektif sesuai dengan kemampuan peserta,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar para dewan hakim terus meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan dan pembinaan.
“Saya berharap Bapak Ibu semua menjadi dewan hakim yang hebat dan mendapatkan keberkahan dari Al-Qur’an. Jadilah kita orang-orang yang mengusahakan nilai-nilai Al-Qur’an. Jika Al-Qur’an mengajarkan kejujuran, maka kita pun harus menjadi dewan hakim yang jujur,” pesan Bapak Nasrun.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi dewan hakim Qur’ani yang berintegritas, adil, profesional, dan berjiwa pengabdi, sehingga nilai-nilai Al-Qur’an dapat terus menjadi ruh dalam setiap penyelenggaraan MTQ di Kota Samarinda.