
Samarinda (Humas) - Pada Jumat (03/10), Pengawas PAI tingkat SMA/SMK, Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd., melaksanakan kegiatan monitoring dan supervisi lanjutan di SMKN 7 Samarinda yang beralamat di Jl. Aminah Syukur No. 82, Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memastikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berjalan sesuai standar serta memberikan pendampingan berkelanjutan bagi guru.
SMKN 7 Samarinda yang dipimpin
oleh Kepala Sekolah Anda Supanda, S.Pd., M.Pd., memiliki 24 rombongan belajar
dengan jumlah murid sekitar 807 orang, serta tiga guru PAI. Sekolah ini
memiliki empat jurusan unggulan, yakni Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
(PPLG), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), Desain Komunikasi
Visual (DKV), dan Animasi. Dari sisi keagamaan, sekolah melaksanakan program
shalat dhuha bergilir di musholla, kegiatan Rohis setiap hari Jumat, serta
pelaksanaan peringatan hari besar Islam dengan berkeliling ke masjid-masjid
sekitar, mengingat sekolah belum memiliki masjid.
Dalam pelaksanaan supervisi, Ibu
Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd., mendampingi dan menilai kinerja para guru PAI
dalam mengelola kelas serta menerapkan metode pembelajaran. Guru pertama,
Aminah Tajudin, S.Pd.I., mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode
Problem Based Learning (PBL). Siswa dibagi dalam kelompok diskusi yang aktif,
diarahkan untuk berpikir kritis, kreatif, reflektif, serta mampu mengambil
keputusan dalam menyelesaikan masalah yang relevan dengan materi pelajaran.
Guru kedua, Ummi Zakiyah,
S.Pd.I., juga melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Dalam prosesnya, siswa dibimbing dan
diarahkan berdasarkan permasalahan yang dibagi dalam kelompok diskusi, sehingga
pembelajaran berjalan sistematis dan sesuai tujuan.
Adapun guru ketiga, Fahri Ansar
Potabuga, S.Sos., melaksanakan pembelajaran dengan model PBL menggunakan metode
jigsaw. Proses belajar mengajar berlangsung interaktif, meskipun masih terdapat
tantangan dalam pemilihan model, metode, serta media pembelajaran yang belum
dimaksimalkan. Dalam pendampingan, pengawas menekankan pentingnya variasi
interaksi, penggunaan media yang lebih kreatif, serta kemampuan guru dalam
mengelola kelas agar pembelajaran lebih bermakna dan inspiratif.
Salah satu kendala yang ditemui
adalah penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, khususnya dalam membiasakan
siswa untuk menghafal. Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd., bersama para guru
kemudian merumuskan solusi dengan menekankan evaluasi hafalan yang berfungsi
sebagai motivasi, bukan hambatan. Evaluasi dilakukan melalui tiga aspek, yaitu
kuantitas hafalan (setoran harian, progres berkelanjutan, dan ujian periodik),
kualitas bacaan (tajwid, makhraj, kelancaran, serta adab membaca), dan
konsistensi hafalan (ujian acak, jurnal mutaja’ah, tes sambung ayat, hingga
mutasyabihat).
Dengan pendekatan ini, pengawas
berharap pembelajaran PAI di SMKN 7 dapat meningkatkan motivasi siswa,
menumbuhkan kedisiplinan, serta menginternalisasikan nilai-nilai Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari. Monitoring dan supervisi ini sekaligus menjadi bukti
komitmen Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd., dalam mendampingi guru PAI agar
terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermakna, terarah, dan berdampak
positif bagi pengembangan karakter peserta didik. (DNA/foto:PP)