
Samarinda (Humas) - Peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah kejuruan terus menjadi perhatian serius. Pada Kamis (25/09), Pengawas GPAI tingkat SMA/SMK, Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd, melaksanakan kegiatan Triwulan 3 Pendampingan Pelaksanaan Program Akademik GPAI di tiga sekolah besar di Kota Samarinda, yaitu SMKN 9 Samarinda, SMK TI Airlangga, dan SMKN 1 Samarinda.
Kegiatan ini dilakukan dalam
rangka memastikan bahwa program akademik GPAI berjalan sesuai dengan ketentuan,
kurikulum terimplementasi dengan baik, serta guru PAI mendapatkan arahan dan
bimbingan langsung untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar.
Di SMKN 9 Samarinda yang
beralamat di Jl. Piano No. 33, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu,
supervisi dilakukan terhadap 23 rombongan belajar dengan jumlah siswa sekitar
656 orang. Madrasah ini memiliki 3 guru PAI yang secara aktif mengampu pembelajaran.
Fokus pengawasan di sekolah ini adalah bagaimana guru dapat mengelola kelas
dengan jumlah siswa yang besar, sehingga setiap peserta didik tetap mendapatkan
kesempatan belajar agama secara maksimal.
Selanjutnya, pengawasan
dilanjutkan ke SMK TI Airlangga, berlokasi di Jl. Pahlawan No. 2A Samarinda. Di
sekolah ini terdapat 12 rombel dengan total peserta didik sebanyak 282 orang,
yang seluruhnya ditangani oleh 1 orang guru PAI. Kondisi ini menjadi perhatian
khusus, mengingat keterbatasan jumlah guru yang harus membimbing ratusan siswa.
Melalui supervisi, pengawas memberikan dukungan dan masukan agar guru tetap
dapat mengelola pembelajaran secara efektif dengan memanfaatkan teknologi
maupun strategi pengajaran yang variatif.
Adapun di sekolah terakhir, SMKN
1 Samarinda yang berlokasi di Jl. Pahlawan No. 4, Kecamatan Samarinda Ulu,
kegiatan monitoring mencakup jumlah rombel terbesar, yakni 36 kelas dengan
total siswa sekitar 1.254 orang. Dengan jumlah guru PAI sebanyak 3 orang,
tantangan utama adalah membangun koordinasi dan keselarasan program
pembelajaran antar guru agar pelaksanaan pembelajaran tetap seragam, terarah,
dan sesuai dengan kurikulum.
Pendampingan ini tidak hanya
berfokus pada administrasi akademik semata, melainkan juga menyentuh aspek
pelaksanaan pembelajaran di kelas, strategi pengajaran, serta evaluasi
pelaksanaan kurikulum. Tujuannya agar guru PAI dapat lebih kreatif, inovatif, dan
adaptif terhadap perubahan zaman, sekaligus memastikan nilai-nilai karakter
Islami dapat terinternalisasi dengan baik kepada para siswa.
Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy, M.Pd
menegaskan bahwa kegiatan monitoring dan supervisi menjadi langkah penting
untuk meningkatkan akuntabilitas dan kualitas pembelajaran PAI. Selain itu,
kehadiran pengawas juga diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru agar
terus bersemangat dalam mendidik generasi muda, meskipun dengan jumlah siswa
yang besar dan beragam tantangan di lapangan.
Dengan jumlah peserta didik yang
mencapai ribuan di ketiga sekolah tersebut, kegiatan pendampingan ini menjadi
bagian dari upaya strategis Kementerian Agama untuk memperkuat kualitas
pembelajaran, profesionalisme guru, dan penguatan karakter peserta didik di
tingkat SMA/SMK di Kota Samarinda.(DNA/foto:PP)