
Samarinda — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) Kota Samarinda tahun 2025 menghadirkan makna mendalam, tidak hanya dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga dari pemilihan lokasi yang penuh simbolisme. Untuk pertama kalinya, MTQH diselenggarakan di Tepian Sungai Mahakam, tepatnya di Teras Samarinda dan Kawasan Citra Niaga, dua ruang publik yang kini menjadi ikon dan destinasi favorit masyarakat kota.
Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Teras Samarinda dan Citra Niaga merupakan representasi ruang publik modern yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Dengan menghadirkan lantunan ayat suci Al-Qur’an di jantung aktivitas warga, MTQH tahun ini menjadi simbol transformasi dakwah Qur’ani di ruang publik terbuka membawa nilai-nilai Al-Qur’an lebih dekat dengan kehidupan masyarakat kota dan menjadikannya bagian dari denyut peradaban modern.
“Ketika Al-Qur’an dilantunkan di tepi Mahakam, sejatinya bukan hanya suara yang menggema, tetapi juga cahaya iman yang memancar di tengah kota. Inilah wujud nyata bahwa pembangunan sejati adalah ketika dunia dan akhirat berjalan seiring dalam satu irama,” ucap Dr. H. Ikhwan Saputera, S.Kom., M.Sos. Demikian makna yang tercermin dari semangat penyelenggaraan tahun ini
Panitia pelaksana dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Samarinda menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan MTQH 2025.
Dukungan tersebut tidak hanya berupa kebijakan dan pendanaan, tetapi juga arahan strategis yang menegaskan pentingnya sinergi antara pembangunan fisik dan spiritual di Kota Tepian.
Kepemimpinan Dr. H. Andi Harun dinilai inspiratif dan religius, karena mampu menyeimbangkan kemajuan kota dengan penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Di bawah arahannya, kegiatan bernuansa Qur’ani seperti MTQH tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga ruang pembinaan, syiar, dan refleksi spiritual bagi seluruh warga Samarinda.