
Samarinda (Humas) - Bertempat di Aula Manasik Haji Kementerian Agama Kota Samarinda kegiatan Majelis Taklim tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Cabang Samarinda pada Minggu (05/10). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap bulan Oktober, dengan tujuan mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus memperkuat pemahaman keagamaan masyarakat. Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, baik masyarakat umum maupun jamaah dari majelis taklim lain di Samarinda dan sekitarnya.
Acara dibuka dengan sambutan
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Samarinda, Ibu Nur Asia. Dalam penyampaiannya,
beliau memperkenalkan keberadaan dan peran DPD Wahdah Islamiyah, termasuk visi
dan misi organisasi yang berfokus pada syiar dakwah, pendidikan, serta pelayanan
umat. Ibu Nur Asia juga memaparkan sejumlah program yang saat ini tengah
berjalan, mulai dari kegiatan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, kaderisasi
tarbiyah dan kajian islamiyah, pelatihan fardu kifayah, hingga program khusus
bagi generasi muda melalui kajian milenial dan pembentukan majelis taklim
muslimah. Di bidang pendidikan, Wahdah Islamiyah juga telah mendirikan lembaga
pendidikan berupa pesantren dari tingkat TK hingga SMP, serta SMA khusus
tahfizh Al-Qur’an yang baru berdiri sekitar lima tahun terakhir.
Sambutan berikutnya disampaikan
oleh perwakilan Kementerian Agama Kota Samarinda, Ibu Baqi Nurul Hakkurahmy,
M.Pd. Beliau memberikan apresiasi yang tinggi kepada Wahdah Islamiyah atas
dedikasi dan konsistensinya dalam menjalankan dakwah, membina masyarakat, serta
melahirkan berbagai program sosial yang nyata manfaatnya. Menurut beliau,
keberadaan Wahdah Islamiyah dengan beragam aktivitasnya menjadi mitra penting
pemerintah dalam memperkuat pendidikan dan syiar Islam di Samarinda.
Puncak acara diisi oleh tausiyah
yang disampaikan Ustadzah Asrina Astagani, S.T., M.T., M.Pd dengan tema “Meniti
Jalan Hidayah, Raih Keberkahan Hidup.” Dalam materinya, beliau menekankan
bahwa hidayah adalah karunia besar dari Allah yang harus dijaga dengan
pemikiran dan amalan yang lurus. Jalan hidayah harus berlandaskan pada prinsip
moderasi (tawassuth), keseimbangan (tawazun), dan toleransi (tasāmuh).
Menurutnya, keberkahan hidup tidak semata-mata diukur dari banyaknya harta atau
kesuksesan duniawi, melainkan dari ketenangan jiwa, kebermanfaatan ilmu, serta
kemudahan dalam melakukan amal kebaikan. Ustadzah Asrina juga mengajak para
peserta untuk meneladani keikhlasan para ustadzah dan pendidik dalam membimbing
umat, karena keberkahan sejati lahir dari niat tulus dan pengabdian kepada
Allah SWT.
Selain program majelis taklim,
DPD Wahdah Islamiyah Samarinda juga aktif menjalankan berbagai agenda lainnya.
Di bidang syiar Islam, mereka rutin menyelenggarakan pengajian Al-Qur’an,
seminar, serta kajian tematik. Di sektor sosial, Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ)
Cabang Samarinda menjadi motor pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang
dihimpun dari masyarakat untuk disalurkan kepada yang berhak. Wahdah Islamiyah
juga hadir membantu masyarakat terdampak bencana alam, menyelenggarakan program
khusus di bulan Ramadhan seperti iftar jama’i dan santunan anak yatim, serta
terlibat dalam berbagai layanan sosial lainnya.
Seluruh program yang dilaksanakan
Wahdah Islamiyah Samarinda didukung oleh para kader, simpatisan muslimah, serta
para donatur yang dengan penuh keikhlasan memberikan dukungan. Kehadiran mereka
menjadi bagian penting dari keberlangsungan program, sehingga Wahdah Islamiyah
dapat terus memberikan manfaat luas bagi umat.
Melalui kegiatan Majelis Taklim
tahunan ini, DPD Wahdah Islamiyah Samarinda berharap masyarakat semakin
memahami pentingnya meniti jalan hidayah, memperkuat ukhuwah, serta menjadikan
keberkahan hidup sebagai tujuan utama dalam setiap amal ibadah. Dengan kerja
sama dan sinergi yang baik antara ormas Islam, pemerintah, serta masyarakat,
diharapkan Samarinda menjadi kota yang semakin religius dan penuh keberkahan.(DNA/foto:PP)