Jl. Harmonika No. 2 Samarinda

kotasamarinda@kemenag.go.id

  • Abdul Muhid, Pengembang Teknologi Pembelajaran
  • 2025-10-02 07:19:29
  • 694

Masjid Sebagai Pusat Peradaban Digital: Menyambut Generasi Milenial dan Gen Z

Sejak masa Rasulullah , masjid telah memainkan peran vital dalam kehidupan umat Islam. Masjid Nabawi di Madinah, misalnya, tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, musyawarah, hingga pembinaan umat. Dari masjid lahirlah gagasan besar yang membangun peradaban Islam. Kini, di era milenial dan Gen Z, masjid menghadapi tantangan baru. Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola interaksi masyarakat, terutama generasi muda yang tumbuh dengan gawai, media sosial, dan internet. Jika masjid tidak beradaptasi, maka perannya bisa semakin berkurang dalam kehidupan generasi ini. Padahal, Islam mendorong umatnya untuk memanfaatkan sarana zaman sebagai jalan dakwah. Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104). Ayat ini mengajarkan pentingnya dakwah yang relevan dengan kondisi zaman. Karena itu, masjid di era digital perlu menjadi pusat peradaban yang mampu menyapa generasi milenial dan Gen Z melalui dakwah digital, aplikasi masjid, hingga konten kreatif Islami.

Di era digital, dakwah tidak hanya berlangsung di mimbar, tetapi juga melalui media sosial, podcast, dan video singkat. Rasulullah bersabda: “Sampaikanlah dariku walau satu ayat.” (HR. Bukhari). Hadis ini menegaskan bahwa dakwah bisa dilakukan secara sederhana, bahkan dalam bentuk konten digital yang singkat namun bermakna. Masjid dapat menjadi pusat produksi konten Islami dengan melibatkan remaja masjid yang memiliki keahlian di bidang teknologi. Selain dakwah, inovasi lain yang dapat dikembangkan adalah aplikasi masjid. Aplikasi ini bisa memuat jadwal shalat, agenda kajian, hingga fitur donasi online yang transparan. Dengan cara ini, jamaah lebih mudah mengakses informasi sekaligus menyalurkan infak dan sedekah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik...” (QS. Al-Baqarah: 267). Generasi milenial dan Gen Z memiliki semangat kreatif tinggi. Masjid bisa menjadi ruang kolaborasi dengan mengadakan workshop konten Islami, pelatihan bisnis syariah digital, atau kegiatan sosial yang dikemas secara menarik. Dengan begitu, masjid tetap menjaga ruh spiritual sekaligus hadir sebagai ruang inovasi yang menyentuh kebutuhan generasi muda.

Masjid sejak awal berdirinya telah menjadi pusat peradaban Islam. Namun, untuk tetap relevan di era milenial dan Gen Z, masjid harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pemanfaatan dakwah digital, aplikasi masjid, dan konten kreatif Islami merupakan langkah strategis agar masjid kembali dekat dengan generasi muda. Teknologi bukanlah penghalang, melainkan sarana untuk memperluas manfaat dakwah. Dengan inovasi yang bijak, masjid bisa menjadi rumah spiritual sekaligus pusat kreativitas yang membimbing umat. Generasi muda pun akan merasa masjid sebagai ruang yang ramah, modern, dan inspiratif. Kini, masjid di era digital bukan hanya tempat sujud, tetapi juga pusat peradaban yang menghubungkan nilai-nilai Islam dengan dunia modern. Dengan kolaborasi dan semangat inovasi, masjid dapat kembali menjadi poros peradaban Islam yang kuat dan berdaya guna bagi semua kalangan.

Alamat

  • Jl. Harmonika no. 2 Samarinda
  • (0541) 743736
  • 082191575187
  • kotasamarinda@kemenag.go.id
  • Senin - Jum'at: 08:00 - 15:30