Jl. Harmonika No. 2 Samarinda

kotasamarinda@kemenag.go.id

  • Yohanes Yuda, Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda
  • 2025-09-22 08:57:43
  • 70

Berikanlah kepada Negara dan kepada Allah Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

Tulisan ini hendak merefleksikan panggilan dan pilihan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan secara khusus panggilan dan pilihan saya sebagai Penyuluh Agama. Dengan menyadari panggilan dan pilihan secara sadar sebagai ASN maka panggilan dan pilihan ini merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ASN yang berpijak pada dua kaki pijakan yang satu kepada Negara dan yang satunya kepada Allah. Sebagai ASN saya menyadari bahwa tulisan ini adalah suatu semboyan atau semangat yang harus dihidupi oleh seorang ASN. Maka semboyan ini terkandung makna dan pesan moral yang sangat mendalam. Hal ini mau menunjukkan suatu semangat hidup yang dapat diaktualisasikan dalam peran ASN yang berjalan seimbang yakni keseimbangan antara kewajiban spiritual kepada Allah dan kewajiban sosial yang diemban oleh ASN kepada negara.

Dalam konteks Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pegawai publik, tulisan ini sangat relevan untuk meneguhkan integritas, profesionalisme, dan loyalitas dalam menjalankan tugas jabatannya sebagai ASN yang Ber-AKHLAK sebagaimana hal ini ditegaskan oleh Ibu Rahmi Kasubag Kemenag Kota Samarinda kepada ASN Kemenag pada amanat apel pagi di halaman kemenag Selasa, 16 September 2025 yang lalu.

Bagaimana seorang ASN melaksanakan sinergisitas kewajibannya kepada negara dan kepada Allah? Setiap warga negara memiliki tanggung jawab terhadap negaranya. Bagi ASN, tanggung jawab tersebut memiliki bobot yang lebih besar karena ia merupakan pelayan publik, abdi negara, sekaligus penggerak birokrasi pemerintahan. Tugas dan tanggung jawab jabatannya bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan wujud pengabdian kepada negara. Ijinkan saya dengan mengutip ayat Kitab Suci Agama Katolik khususnya dalam Injil Matius 22:21, Yesus sendiri menegaskan, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Amanat ini mau menegaskan bahwa ada ruang untuk kewajiban sosial kepada pemerintah yang sah, dan ada ruang untuk kewajiban spiritual kepada Allah yang wajib dilakukan oleh ASN. Memberikan kepada negara apa yang wajib diberikan berarti menunaikan tugas dan tanggung jawab jabatan dengan penuh dedikasi, disiplin, dan integritas. Dengan melaksanakan pelayanan publik secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel adalah perwujudan menunaikan tugas dan tanggung jawab seorang ASN. Maka Ia dituntut untuk bekerja dengan jujur, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Seorang tokoh besar bapa bangsa Indonesia yakni Bapak Ir. Soekarno, pernah berkata: “Jangan sekali-kali melupakan jasa pahlawan.” Perkataan beliau mau menegaskan bahwa pengabdian kepada negara adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangan generasi sebelumnya dan sekaligus wujud tanggung jawab untuk masa depan. Di sisi lain, sebagai manusia beriman, setiap individu memiliki kewajiban utama kepada Allah. Kewajiban ini meliputi melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, menjauhi larangan, serta menegakkan nilai-nilai moral dan etika.

Dengan mengutip ayat Kitab Suci Agama katolik tentang apa yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 3:23 mengatakan bahwa: “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Perkataan Rasul Paulus ini menekankan bahwa dalam bekerja dan melayani, ASN hendaknya meniatkan semuanya sebagai ibadah kepada Allah. Kewajiban spiritual ini menjadi landasan moral bagi ASN untuk tetap teguh meskipun menghadapi godaan atau tantangan dalam pekerjaan. Ketika seseorang menunaikan kewajibannya kepada Allah dengan baik, ia akan lebih mudah menunaikan kewajibannya kepada negara karena hatinya bersih, pikirannya jernih, dan tindakannya terarah pada kebaikan. Tokoh Kristen modern, Billy Graham, pernah berkata: “Ketika kita bekerja, kita bekerja untuk Tuhan. Maka, jangan pernah meremehkan tugas yang tampak kecil, sebab di mata Tuhan itu bernilai besar.” Ungkapan ini mengingatkan ASN bahwa setiap tanggung jawab, besar atau kecil, tetaplah berharga bila dilakukan dengan tulus.

Kewajiban kepada negara dan kepada Allah bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. ASN yang taat kepada Allah akan berupaya menunaikan tugas dan tanggung jawab jabatannya secara jujur dan adil. Sebaliknya, ASN yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepada negara dengan baik sejatinya juga sedang beribadah kepada Allah, karena ia menebarkan manfaat bagi masyarakat luas. Presiden kedua RI, Bapak Soeharto, pernah mengingatkan bahwa: “Negara ini tidak akan kuat hanya dengan senjata, tetapi dengan moral dan iman rakyatnya.” Ungkapan ini menggarisbawahi betapa pentingnya sinergisitas antara kewajiban spiritual dan tanggung jawab kenegaraan.

Dengan demikian, menjalankan kewajiban kepada negara dan kepada Allah bagaikan dua sisi mata uang bagi ASN. Sebagai ASN tugas dan kewajiban yang diembannya adalah tugas panggilan untuk menjadi abdi negara yang tidak hanya profesional, tetapi juga beriman; tidak hanya bekerja demi gaji, tetapi juga sebagai ibadahnya kepada Tuhan. ASN memiliki tugas utama untuk mengabdi, melayani masyarakat, melaksanakan kebijakan publik, serta menjaga persatuan bangsa. Semua itu merupakan wujud tanggung jawab profesional sekaligus bentuk loyalitas terhadap konstitusi dan NKRI. Sebagai insan beriman, ASN juga dituntut untuk menjalankan kewajiban spiritual yakni beribadah, menjaga moralitas, menegakkan kejujuran, dan bekerja dengan penuh integritas. Setiap pengabdian kepada negara sejatinya juga dipandang sebagai ibadah kepada Allah. Seperti halnya uang yang memiliki dua sisi tetapi tetap satu nilai, demikian juga tugas ASN kepada negara dan kepada Allah: Bila ASN bekerja dengan baik, jujur, melayani rakyat, itu sekaligus menjadi ibadah kepada Allah. Bila ASN beribadah dengan benar, hal itu menumbuhkan akhlak mulia yang tercermin dalam kinerja dan pelayanan kepada negara. 

Alamat

  • Jl. Harmonika no. 2 Samarinda
  • (0541) 743736
  • 082191575187
  • kotasamarinda@kemenag.go.id
  • Senin - Jum'at: 08:00 - 15:30